MAKALAH PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MASA NIFAS


MAKALAH
PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MASA NIFAS

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah “Perubahan Sistem Muskuloskeletal pada masa nifas”.

            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.
Kami  sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

  Setelah proses persalinan selesai, dinding perut akan menjadi longgar, kendur dan melebar selama beberapa minggu atau bahkan sampai beberapa bulan akibat peregangan yang begitu lama selama hamil. Ambulasi dini, mobilisasi dan senam nifas sangat dianjurkan unruk mengatasi hal tersebut. Pada wanita asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominalis sehingga seolah-olah sebagian dari dinding perut digaris tengah hanya terdiri dari peritoneum, fascia, tipis dan kulit tempat yang lemah ini menonjol kalau berdiri atau mengejan.

B.     TUJUAN

1.      Mengetahui perubahan system muskuloskeletal  ibu nifas.
2.      Mengetahui gejala perubahan sistem muskuloskeletal  pada ibu nifas

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MASA NIFAS
Adapun perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :

1.      Dinding perut dan peritoneum
Peritoneum adalah membran berkilau yang melapisi semua organ perut. Dengan mengeluarkan cairan peritoneal, membran ini memungkinkan isi perut bergerak dengan lancar selama pengolahan makanan di usus. Luas permukaan peritoneum sama besar dengan permukaan kulit, sekitar dua meter persegi.

Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada saat wanita asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdonimis, sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis, dan kulit.

2.      Kulit Abdomen
Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh yang berada di antara thorax atau dada dan pelvis di hewan mamalia dan vertebrata lainnya. Pada arthropoda, abdomen adalah bagian paling posterior tubuh, yang berada di belakang thorax atau cephalothorax (sefalotoraks). Dalam bahasa Indonesia umum, sering pula disebut dengan perut. Bagian yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen disebut cavitas abdominalis atau rongga perut.

Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.

3.      Striae
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus trektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas, dan jarak kehamilan, sehingga dapat membantu menentukan lama pengembalian tonis otot menjadi normal.

4.      Perubahan Ligamen
Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak jarang ligametum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.

5.      Simpisis pubis
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat menyebabkan mordibitas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain : nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat dipalapasi. Gejala ii dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca meahirkan, bahkan ada yang menetap.

B.     GEJALA PERUBAHAN SISEM MUSKULOSKELETAL
Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul pada masa pasca partum antara lain :

1.      Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang sering terjadi. Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada  sistem muskuloskeletal akibat posisi saat persalinan.
2.      Sakit kepala dan nyeri leher
Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah  melahirkan, sakit kepala dan migraine bisa terjadi. Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakit kepala dan nyeri leher yang jangka panjang dapat timbul akibat setelah pemberian anestasi umum.



3.      Nyeri pelvis posterior
Nyeri pelvis posterior ditunjukkan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi sakrioiaka. Gejala ii timbul sebelum nyeri punggung bawah dan disfungsi simfisis pubis yang ditandai nyeri di atas sendi satrioiaka pada bagian otot penumpu berat badan serta timbul pada saat membalikkan tubuh di tempat tidur. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha posterior.

4.      Disfungsi simfisis pubis
Disfungsi simfisis pubis merupakan istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simfisis pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simfibis pubis adalah menyempurnakan cincin tulang pelvis dan memintahkan berat badan melalui pada posisi tegak. Bila sendi ii tidak menjalankan fungsi semestinya, akan terdapat fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal, diperburuk dengan terjadinya perbuhan mekanis, yang dapat mempengaruhi gaya berjalan suatu gerakan lembur pada sendi simfibis pubis untuk menumpu berat badan dan disertai rasa nyeri yang hebat.

5.      Diastase Rekti
Diastase rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilicus sebagai akibat pengaruh hormone terhadap linea alba serta akibat dari peregangan mekanis dinding abdomen. Kasus ini sering terjadi pada multi pariatas, bayi besar , poli hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu, juga disebabkan gangguan kolagen yang lebih ke arah  keturunan, sehingga ibu dan anak mengalami diastasis.
6.      Osteoporosis akibat  kehamilan
Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya hendaya (tidak dapat berjalan), ketidak mampuan mengangkat atau menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, postur tubuh yang buruk





7.      Disfungsi dasar panggul
Disfungsi dasar panggul meliputi :
a.       Inkontinensia urin adalah keluhan rembesan urin yang tidak disadari. Masalah yang paling umum dalam kehamilan dan pasca partum adalah inkontinensia stress.
b.      Inkontinensia alvi disebabkan oleh robeknya atau merenggangnya sfingter anal atau kerusakan yang nyata pada suplai saraf dasar panggul selama persalinan.
c.       Prolaps
 Prolaps genetalia, dikaitkan dengan persalinan per vagina yang dapat disebabkan peregangan dan kerusakan pada fasia dan persyarafan pelvis. Prolaps uterus adalah penururnan uterus. Sistokel adalah prolaps kandung kemih dalam vagina, sedangkan rektokel adalah prolaps rectum ke dalam vagina.

BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dan tujuan dalam pembuatan makalah ini, maka dapat disimpulkan:
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan Perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :
1.       Dinding perut dan peritoneum
2.       Kulit abdomen
3.       Striae
4.       Perubahan ligament
5.       Simpisis pubis

DAFTAR PUSTAKA

Anisah, N., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 59).
Ambarwati. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia. Yogyakarta; 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Obstruksi Billiaris Pada Neonatus Bayi dan Balita

MAKALAH TENTANG BOUNDING ATTACHMENT

Mengenal Stikes Yogyakarta Lebih Dekat