Continiuty Of Care


MAKALAH

KEBIDANAN TENTANG CONTINUITY CARE



Dosen pengampu: RistaNovitasari.,S.ST.,M.Keb








DISUSUN OLEH :

  1. HERMINI (172100465)
  2. LETHA ANGRIYANI (172100466)
  3. NOVITA SARI (172100468)
  4. FAHIMA LAMBUTU (172100463)
  5. NUR HALIMAH (172100470)




PRODI D- III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2017/2018



BAB I

PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) Tahun 2007,angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa, pada Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 2650 orang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara Association South East Asian (ASEAN), yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu (Saifuddin, 2008).

Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yangmelahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resikomembela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran bidan dalam praktiknya. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.









Di era globalisasi sekarang ini, keberadaan seorang bidan sangat diperlukan. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan. Misalnya, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Ruang lingkup asuhan yang diberikan oleh seorang bidan dan telah ditetapkan sebagai wilayah kompetensi bidan di Indonesia.

Dalam hal ini diharapkan agar bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis.Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan di pengaruhi oleh kondisi ekonomi serta lingkungan disekelilingnya.Sehingga nantinya dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

Bidan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam asuhan yang mandiri, kolaborasi dan melakukan rujukan yang tepat. Oleh karena itu bidan dituntut untuk mampu mendeteksi dini tanda dan gejala komplikasi kehamilan, memberikan pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus.

Praktik kebidanan telah mengalami perluasan peran dan fungsi dari focus terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, serta anak balita bergeser kepada upaya mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang dinamis yaitu menuju kepada pelayanan kesehatan reproduksi sejak konsepsi hingga usia lanjut, meliputi konseling pre konsepsi, persalinan, pelayanan ginekologis, kontrasepsi, asuhan pre dan post menopause, sehingga hal ini merupakan suatu tantangan bagi bidan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penyusun akan menjabarkan pembahasan tentang “Continiuty Of Care”.









B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dirumuskan masalah “Bagaimana Continiuty Of Care  di pelayanan kebidanan?”



C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Continiuty Of Care  di pelayanan kebidanan.

































BAB II

TINJAUAN PUSTAKA





A.    PENGERTIAN

Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang berkesinambungan. Definisi perawatan bidan yang  berkesinambungan dinyatakan dalam :"... Bidan diakui sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja dalam kemitraan dengan wanita selama kehamilan, persalinan dan periode postpartum dan untuk melakukan kelahiran merupakan tanggung jawab bidan danuntuk memberikan perawatan pada bayi baru lahir..." (definisi ICM tahun 2005). Jadi, perawatan berkesinambungan adalah strategi kesehatan yang efektif primer memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalampengambilan keputusan tentang kesehatan mereka dan perawatan kesehatan mereka. Bidan yang memenuhi syarat untuk bekerja dimodel kesinambungan  perawatan dalam  berbagai pengaturan, termasuk rumah sakit umum dan swasta, layanan masyarakat ,pelayanan kesehatan pedesaan dan daerah terpencil danpraktek swasta..

Kontinuitas pelayanan kebidanan dicapai ketika hubungan berkembang dari waktuke         seorang wanita dan sekelompok kecil tidak lebih dari empat bidan:

  1. Pelayanan Kebidanan harus disediakan oleh kelompok kecil yang sama sebagai pengasuh dari awal pelayanan (idealnya, pada awal kehamilan), selama semua trimester, kelahiran dan enam minggu pertama pasca bersalin. Praktek kebidanan harus memastikan ada 24-jam pada ketersediaan panggilan dari salah satu kelompok bidan diketahui oleh wanita.
  2. Sebuah filosofi yang k
  3. onsisten perawatan dan pendekatan yang terkoordinasi untuk praktek klinis harus dipelihara oleh pengasuh bekerja bersama, difasilitasi oleh reguler pertemuan dan peer review. Salah satu kelompok bidan akan diidentifikasi sebagai kesehatan profesional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan perawatan dan mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab jika dia bukan pada call
  4. Bidan kedua harus diidentifikasi sebagai bidan yang akan mengambil alih peran ini jika bidan pertama tidak tersedia. Praktek harus memungkinkankesempatan bagi perempuan untuk bertemu bidan lain tepat untuk mengakomodasi keadaan ketika mereka mungkin terlibat dalam perawatan.Bidan mengkoordinasikan perawatan wanita dan bidan kedua harus membuatkomitmen waktu yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan saling percaya dengan wanita selama kehamilan, untuk bisa memberikan yang aman, perawatan individual, sepenuhnya mendorong kaum wanita selama persalinandan kelahiran dan untuk menyediakan perawatan yang komprehensif untuk ibudan bayi baru lahir selama periode postpartum.
  5.  Para bidan diidentifikasi sebagai bidan pertama dan kedua biasanya akan bertanggung jawab untuk menyediakan sebagian besar perawatan prenatal dan postnatal, dan untuk menghadiri kelahiran, dibantu :

  1. Standar untuk kesinambungan pelayanan tidak membatasi jumlah bidan yang dapat bekerja bersama dalam praktek.
  2. Bidan dari praktek-praktek yang berbeda kadang-kadang dapat berbagi pengasuhan klien.
  3. Hal ini konsisten dengan Indikasi Wajib Diskusi, Konsultasi dan Transfer Care



B.  TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN

  1. BPS
  2. Obstetrician and Gynecological Care
  3. Public Health Center/ Puskemas
  4. Hospital
  5. Rumah Bersalin









C.    Prinsip-prinsip pokok asuhan persalinan

  1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
  2. Pemberdayaan  Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harusmemberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat danmenolong diri sendiri pada kondisi tertentu.
  3. Otonomi  Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatukeputusan mereka memerlukan informasi.
  4. Intervensi (campur tangan/tindakan)  Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan  sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
  5. Tanggung Jawab  Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukanmenjadi tanggungan bidan.

Asuhan kehamilan mengutamakan  kesinambungan  pelayanan (continuity of care) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seseorang yang professional yang sama atau dari satu team kecil tenaga professional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat terpantau dengan baik  selain itu juga mereka lebih di percaya dan terbuka karena sudah mengenal si pemberi asuhan(Enkrin, 2000).

Dimensi kesinambungan  layanan kesehatan artinya pasien harus dapat di layani sesuai dengan kebutuhannya, termaksuk rujukan jika diperlukan tanpa mengulangi prosedur diagnosis dan terapi yang tidak  perlu. Pasien harus selalu mempunyai akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkannya, karena riwayat   penyakit pasien terdokumentasi dengan lengkap, akurat, dan terkini, layanan kesehatan rujukan yang diperlukan pasien dapat terlaksana dengan tepat waktu dan tempatnya. asuhan(Enkrin, 2000).

Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Siklus hidup reproduksi merupakan permasalahan yang tidak ditangani dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya. Dalam pendekatan siklus hidup dikenal lima tahap, yaitu:

  1. Konsepsi
  2. Bayi dan Anak
  3. Remaja
  4. Usia subur
  5. Usia lanjut


  • Imunisasi, perbaikan gizi, Pembinaan kebugaran jasmani.

  1. Pubertas/remaja

contoh Pencegahan dan promosi kesehatan, masalah/tindakan dalam   pelayanan berkesinambungan pada daur kehidupan wanita.

  1. PraKonsepsi

  • Pengenalan dini riwayat infeksi toksoplasma, Rubella, Sitomegalo Virus, herves,dll.
  • Pemeriksaan imunologis dan terapi.

  1.  Konsepsi

  • Pengenalan dini kelainan genetik (keturunan) dll.
  • Pemeriksaan sitogenetik, tindakan korektif intra uterin (perbaikan dalam kandungan) dll.

  1. PraKelahiran

  •  1- 40 minggu Pengenalan dini malformasi (kesalahan bentuk) dalam perkembangan janin.
  • Pemeriksaan Ultrasonografi, Terminasi Kehamilan.

  1. PraPubertas

  •  (0bln–12 bln) Pencegahan infeksi kekurangan kalori, protein, mineral, dan vitamin.
  • Penkes tentang penyakit seksual menular dan kehamilan.
  • Komunikasi, Informasi dan edukasi Agama, etika dan moral serta pendidikan seks.

  1. Reproduksi

  • Pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman - Penggunaan kontrasepsi rasional, perawatan antenatal, pemberian ASI.

  1.     L]Menopouse

  • (45th-55th) Deteksi dini keganasan (kanker) alat kelamin dalam (genitalia interna).
  • Tes Paps, biopsi dan kurtase.

  1. Pasca Menopouse

  • (50th-65th) Deteksi dini osteoporosis (rapuh tulang) penyakit jantung koroner. - Terapi hormonal, gizi.

  1. Lansia (senium) 

  • Penurunan fungsi fisiologis/fisik yang berat - Gizi cukup


D.    Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi  3 jenis yaitu :

  1. Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

Adapun pelayanan kebidanan primer sebagai berikut :

  1. Tugas mandiri
  2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibat klien
  3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
  4.  Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga
  5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
  6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga
  7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana
  8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium dan menopause
  9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga
     Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

  1. Pelayanan Kolaborasi / kerjasama terdiri dari :

  1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
  2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
  4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
  5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga.
  6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

  1.  Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.





  • Pelayanan Ketergantungan / Rujukan terdiri dari :

    1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
    2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
    3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
    4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.
    5. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.

Secara umum pelayanan dan penyuluhan yang diberikan dapat mengatasi masalah kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas. Lebih lanjut, masyarakat berharap kegiatan penyuluhan tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan dapat berkesinambungan.

E.     Asuhan yang berkesinambungan

Asuhan yang diberikan seorang bidan terhadap klien/pasien mulai dari masa pra konsepsi,masa kehamilan,nifas,dan KB. Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatanyang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.







F.     Komponen Model Pelayanan Persalinan Berkelanjutan

  1. Persalinan di fasilitas yang memenuhi standar
  2. Menjaminak sependuduk miskin untuk bersalin di fasilitas kesehatan
  3.  Membangun jaringan rujukan antara fasilitas kesehatan dan rumah sakit (pemerintah mau pun swasta)
  4.  Menerapkan kebijakan penjaminan kualitas pelayanan di RumahSakit
  5. Menjalankan strategi promosi.
  6. Menjalankan system surveilans kematian ibu dan neonatal (komunitas dan fasilitas)
  7.  Membangun sistemak reditasi untuk standar pelayanan persalinan dan rujukan di fasilitas kesehatan































BAB IV

PENUTUP



Kesimpulan

 Praktik   Continuity   Of   Care   bertujuan   untuk   memberikan   pelayanan

kebidanan secara berkesinambungan kepada ibu selama kehamilan awal, semua

trimester, persalinan, dan pasca persalinan. Dapat dilakukan oleh bidan tunggal

ataupun bidan  dalam satu team  kecil. Sangat   memungkinkan  bagi ibu  untuk

merasa lebih nyaman karena perawatan diberikan oleh bidan yang sudah dikenal

oleh ibu sehingga ibu akan lebih terbuka menyampaikan keluhan yang ada atau

bertanya tentang kesehatannya. Hal ini memudahkan bidan / team bidan untuk

memberikan pelayanan kepada ibu hamil dengan sangat baik sehingga tercapailah

























DAFTAR PUSTAKA



(3centres.com.au/guidelines/models-of-antenatal-care/)  diunduh   tanggal   28

Maret 2011 Jam 10.00


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Obstruksi Billiaris Pada Neonatus Bayi dan Balita

MAKALAH TENTANG BOUNDING ATTACHMENT

Mengenal Stikes Yogyakarta Lebih Dekat